Selasa, 29 November 2016

Pesantren



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau disebut surau. Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.[1]







BAB II
A.    Deskripsi Kelompok
Pesantren Al-Hikmah berada di Batang. Didirikan oleh H.Saefuddin.Ponpes tersebut berdiri sejak tahun 1994. Pondok Pesantren ini berada ditengah-tengah masyarakat penduduk Dkh.Sambung Rejo Desa. Sawangan Rt/Rw 01/03.
Berdiri sejak tahun 1994 hingga sekarang. Atas dasar keikhlasan dan kesadaran dari pendiri Pondok Pesantren tersebut yang melihat akan ketertarikan masyarakat dalam mempelajari agama Islam. Telah banyak santri-santri yang di luluskan dari pondok pesantren Al-Hikmah.
B.     Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Al-Hikmah
Pondok Pesantren Al-Hikmah berdiri sejak tahun 1994. Sebelum berdiri pondok pesantren, berdiri terlebih dulu sebuah perguruan silat ISMD “Putra Setia” (Ikatan Seni Membela Diri “Putra Setia”). Setelah satu tahun berjalan perguruan kemudian anak-anak perguruan. Anak-anak diwajibkan untuk mengaji setiap hari jumat. Lalu anak-anak perguruan nyantri dan  bermukim lalu berdirilah / membawa simbol Pondok Pesantren “Al-Hikmah” dengan arti Ilmu yang Bermanfaat. Yang bertujuan agar anak-anak santri dan anak-anak yang lain, agar dimana saja ia berada ilmunya bermanfaat.
Dulu di Ponpes Al-Hikmah baru ada kamar satu waktu itu. Anak pondok tidur sekamar dengan kyainya/gurunya. Hanya ada santri pria saja belum ada santri putri karena pada waktu itu kyai masih bujang belum memiliki seorang istri.Rumah masih belum ada listrik. Satu tahun kemudian dibangun kamar. Anak-anak santri membangun kamar sendiri, membuat bantal sendiri, mencari pasir sendiri, semen dibuat sendiri dengan cara mengahaluskan bata. Sekarang sudah banyak kamar untuk para santri.
Setelah dua-tiga tahun, kyai mendirikan sebuah Madrasah Sanawiyah di dekat Pondok Pesantren. Karena pada waktu itu kyai adalah seorang ketua NU th 96, maka dalam ijin operasionalnya penyelenggara LP Ma’arif. Lalu dengan bergantinya waktu Madrasah Sanawiyah menjadi milik NU. Karena kesepakatan penyelenggaraan LP Ma’arif. Lalu pada tahun 2000 akhirnya bergeser mulus akhirnya kyai melepas hak kepemilikan Madrasah Sanawiyah. Tiga tahun kemudian kyai mendirikan Madrasah Aliyah karena dalam argumen mendirikan Madrasah Aliyah kyai kalah, lalu kyai merubah kepengurusan menjadi Yayasan Miftakhul Huda dan berlangsung sampai saat ini, dan berada tidak jauh dari pondok pesantren.
C.     Kegiatan-kegiatan di Pondok Pesantren Al-Hikmah
Kegiatan di pondok santri mengaji Al-Quran dari mulai habis magrib sampai isya’, dilanjut lagi mengaji bandongan ba’da isya’sampai jam 9 malam. Dari jam 9 kegiatan di Ponpes istirahat total sampai jam 3 pagi. Jam 3 pagi santri bangun untuk sholat tahajud sampai subuh. Subuh santri jama’ah dan dilanjut lagi mengaji sampai jam 6 pagi. Jam 6 pagi selesai dan anak-anak pondok mempersiapkan diri untuk ke sekolah. Jam 7 pagi mereka sudah bersekolah. Pulang sekolah santri istirahat dan jam 2 siang santri sudah mulai mengaji Madin sampai Ashar, dan Ashar sampai jam 5 sore. Dan pada setiap hari jumat setelah ibadah sholat jumat pondok pesantren ada kegiatan pengajian rutin (ngaji kuping) yang dihadiri oleh para santri dan ibu-ibu warga sekitar. kegiatan rutin satu bulan sekali setiap selasa kliwon (selapanan).
Adapun pembiayaannya, bagi santri yang mampu dipungut syariah sebesar 150rb/bln itu berikut makan, sekolah dan sebagainya, bagi mereka yang tidak mampu mereka di gratiskan dari biaya apapun.
D.    Keistimewaan
Kestimewaan di Pondok Pesantren Al-Hikmah ini menyeimbangkan kemampuan keterampilan dan pembelajaran. Pesantren mengedepankan skil, keterampilan, kemampuan, dan lebih diutamakan akhlaknya. Karena dari 100% santri 10% santri menjadi kyai dan 90% santri yang lain tersebar dimasyarakat bekerja berdasarkan skil kemampuan mereka miliki yang berbeda-beda. Banyak bangunan pondok yang dibangun oleh para santri sendiri. Semua santri dimata kyai adalah sama, tidak ada yang dibeda-bedakan  baik laki-laki maupun perempuan.
Keistimewaan pengajian rutin yang diadakan oleh ponpes Al-Hikmah ba’da sholat jumat sebenarnya tidak memiliki keistimewaan yang begitu menonjol. Pengajian rutin ini sama dengan pengajian yang lain. Dan mengapa dilaksanakannya pada hari Jumat, karena Banyak warga desa yang libur. Efek dari pengajian rutin ini juga membuat masyarakat yang sebelumnya tidak solat jadi menjalankan ibadah sholat. Karena didalam pengajian tersebut ada ceramah-ceramah dari pemimpin pengajian yang memberikan nasehat kepada Jama’ah pengajian yang menyebabkan mereka berfikir positif untuk merubah dirinya ke arah kehidupan yang baik.


E.     Tujuan
“Asa, Asih, Asuh” berarti Cerdas, Menyayangi dan Mengayomi. Santri haruslah cerdas. Cerdas beda artinya dengan pintar. Santri juga harus penuh dengan kasih sayang. Kalau diluar sana santri islam itu dianggap radikal itu salah. Karena Islam adalah agama yang rahmatalil alamin, agama yang penuh kasih sayang. Maka santri harus menyayangi terhadap siapa saja, tidak hanya manusia, dengan alam, hewan pun santri harus menyayangi. Dan santri juga harus asuh/ mengayomi membantu masyarakat.
F.      Tokoh-tokoh
·         Pengasuh: Bp. K.H Saefudin
·         Pengurus Pondok Putra:
-          Lurah               : Akhrom Chasani
-          Sekretaris        : Naja Khoiru Mashuda
-          Bendahara       : M. Hanif Saiful Umar
-          Humas             : Habib Lutfi Hasan













  



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Dari penelitian yang sudah kita lakukan dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya setiap pondok pesantren memiliki tujuan yang sama yaitu mendidik santrinya agar memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik, akan tetapi untuk mencapai itu semuanya setiap pondok pesantren pasti memiliki cara dan metode tersendiri.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar