BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pesantren adalah sebuah pendidikan
tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan
guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai
dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri
tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah,
ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya
dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pondok Pesantren merupakan dua istilah
yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah
tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal
sederhana terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari
Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan
Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh dikenal
dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau
disebut surau. Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan
pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiai
mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang
ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya
biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.[1]
BAB II
A. Deskripsi
Kelompok
Pesantren Al-Hikmah berada di Batang. Didirikan oleh
H.Saefuddin.Ponpes tersebut berdiri sejak tahun 1994. Pondok Pesantren ini
berada ditengah-tengah masyarakat penduduk Dkh.Sambung Rejo Desa. Sawangan
Rt/Rw 01/03.
Berdiri sejak tahun 1994 hingga sekarang. Atas dasar
keikhlasan dan kesadaran dari pendiri Pondok Pesantren tersebut yang melihat
akan ketertarikan masyarakat dalam mempelajari agama Islam. Telah banyak
santri-santri yang di luluskan dari pondok pesantren Al-Hikmah.
B. Sejarah
berdirinya Pondok Pesantren Al-Hikmah
Pondok Pesantren Al-Hikmah berdiri sejak tahun 1994.
Sebelum berdiri pondok pesantren, berdiri terlebih dulu sebuah perguruan silat
ISMD “Putra Setia” (Ikatan Seni Membela Diri “Putra Setia”). Setelah satu tahun
berjalan perguruan kemudian anak-anak perguruan. Anak-anak diwajibkan untuk
mengaji setiap hari jumat. Lalu anak-anak perguruan nyantri dan bermukim lalu berdirilah / membawa simbol Pondok
Pesantren “Al-Hikmah” dengan arti Ilmu yang Bermanfaat. Yang bertujuan agar
anak-anak santri dan anak-anak yang lain, agar dimana saja ia berada ilmunya
bermanfaat.
Dulu di Ponpes Al-Hikmah baru ada kamar satu waktu
itu. Anak pondok tidur sekamar dengan kyainya/gurunya. Hanya ada santri pria
saja belum ada santri putri karena pada waktu itu kyai masih bujang belum
memiliki seorang istri.Rumah masih belum ada listrik. Satu tahun kemudian
dibangun kamar. Anak-anak santri membangun kamar sendiri, membuat bantal
sendiri, mencari pasir sendiri, semen dibuat sendiri dengan cara mengahaluskan
bata. Sekarang sudah banyak kamar untuk para santri.
Setelah dua-tiga tahun, kyai mendirikan sebuah
Madrasah Sanawiyah di dekat Pondok Pesantren. Karena pada waktu itu kyai adalah
seorang ketua NU th 96, maka dalam ijin operasionalnya penyelenggara LP
Ma’arif. Lalu dengan bergantinya waktu Madrasah Sanawiyah menjadi milik NU.
Karena kesepakatan penyelenggaraan LP Ma’arif. Lalu pada tahun 2000 akhirnya
bergeser mulus akhirnya kyai melepas hak kepemilikan Madrasah Sanawiyah. Tiga
tahun kemudian kyai mendirikan Madrasah Aliyah karena dalam argumen mendirikan
Madrasah Aliyah kyai kalah, lalu kyai merubah kepengurusan menjadi Yayasan
Miftakhul Huda dan berlangsung sampai saat ini, dan berada tidak jauh dari
pondok pesantren.
C. Kegiatan-kegiatan
di Pondok Pesantren Al-Hikmah
Kegiatan di pondok santri mengaji Al-Quran dari
mulai habis magrib sampai isya’, dilanjut lagi mengaji bandongan ba’da isya’sampai
jam 9 malam. Dari jam 9 kegiatan di Ponpes istirahat total sampai jam 3 pagi.
Jam 3 pagi santri bangun untuk sholat tahajud sampai subuh. Subuh santri
jama’ah dan dilanjut lagi mengaji sampai jam 6 pagi. Jam 6 pagi selesai dan
anak-anak pondok mempersiapkan diri untuk ke sekolah. Jam 7 pagi mereka sudah
bersekolah. Pulang sekolah santri istirahat dan jam 2 siang santri sudah mulai
mengaji Madin sampai Ashar, dan Ashar sampai jam 5 sore. Dan pada setiap hari
jumat setelah ibadah sholat jumat pondok pesantren ada kegiatan pengajian rutin
(ngaji kuping) yang dihadiri oleh para santri dan ibu-ibu warga sekitar. kegiatan
rutin satu bulan sekali setiap selasa kliwon (selapanan).
Adapun pembiayaannya, bagi santri yang mampu
dipungut syariah sebesar 150rb/bln itu berikut makan, sekolah dan sebagainya,
bagi mereka yang tidak mampu mereka di gratiskan dari biaya apapun.
D. Keistimewaan
Kestimewaan di Pondok Pesantren Al-Hikmah ini
menyeimbangkan kemampuan keterampilan dan pembelajaran. Pesantren mengedepankan
skil, keterampilan, kemampuan, dan lebih diutamakan akhlaknya. Karena dari 100%
santri 10% santri menjadi kyai dan 90% santri yang lain tersebar dimasyarakat
bekerja berdasarkan skil kemampuan mereka miliki yang berbeda-beda. Banyak
bangunan pondok yang dibangun oleh para santri sendiri. Semua santri dimata
kyai adalah sama, tidak ada yang dibeda-bedakan
baik laki-laki maupun perempuan.
Keistimewaan pengajian rutin yang diadakan oleh
ponpes Al-Hikmah ba’da sholat jumat sebenarnya tidak memiliki keistimewaan yang
begitu menonjol. Pengajian rutin ini sama dengan pengajian yang lain. Dan mengapa
dilaksanakannya pada hari Jumat, karena Banyak warga desa yang libur. Efek dari
pengajian rutin ini juga membuat masyarakat yang sebelumnya tidak solat jadi
menjalankan ibadah sholat. Karena didalam pengajian tersebut ada
ceramah-ceramah dari pemimpin pengajian yang memberikan nasehat kepada Jama’ah
pengajian yang menyebabkan mereka berfikir positif untuk merubah dirinya ke
arah kehidupan yang baik.
E. Tujuan
“Asa, Asih, Asuh” berarti Cerdas, Menyayangi dan Mengayomi.
Santri haruslah cerdas. Cerdas beda artinya dengan pintar. Santri juga harus
penuh dengan kasih sayang. Kalau diluar sana santri islam itu dianggap radikal
itu salah. Karena Islam adalah agama yang rahmatalil alamin, agama yang penuh
kasih sayang. Maka santri harus menyayangi terhadap siapa saja, tidak hanya
manusia, dengan alam, hewan pun santri harus menyayangi. Dan santri juga harus
asuh/ mengayomi membantu masyarakat.
F. Tokoh-tokoh
·
Pengasuh: Bp. K.H Saefudin
·
Pengurus Pondok Putra:
-
Lurah :
Akhrom Chasani
-
Sekretaris : Naja Khoiru Mashuda
-
Bendahara : M. Hanif Saiful Umar
-
Humas :
Habib Lutfi Hasan
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
penelitian yang sudah kita lakukan dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya setiap
pondok pesantren memiliki tujuan yang sama yaitu mendidik santrinya agar
memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik, akan tetapi untuk mencapai itu
semuanya setiap pondok pesantren pasti memiliki cara dan metode tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar