BAB 1
A.
Latar belakang
Fungsi pengerakan adalah
tindakan yang mengusahakan agar seseorang atau semua kelompok mau bekerja sama
dengan senang hati untuk melakukan tugas pekerjaannya, sesuai dengan tugas dan
wewenang, untuk mencapai tujuan yang di kehendakai secara efektif.
Oleh karna itu dalam ilmu menegement tentu perlu suatu
motivasi dan kelompok dalam bekerja untuk mencapai tujuan yang sama .
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian fungsi penggerakan?
2. Apa pengertian motivasi dan komunikasi?
3. Apa pengertian Dinamika kelompok?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Fungi Pergerakan
Fungsi pengerakan adalah tindakan
yang mengusahakan agar seseorang atau semua kelompok mau bekerja sama dengan
senang hati untuk melakukan tugas pekerjaannya, sesuai dengan tugas dan
wewenang, untuk mencapai tujuan yang di kehendakai secara efektif.
·
Fungsi penggerakan
menurut winanti (2009) yaitu;
1.
Mengembangkan rasa
tanggung jawab
2.
Pemberian komando
3.
Mengadakan
pengamatan atas pekerjaan dan aktivitas bawahan langsung
4.
Pemeliharaan moral
dan disiplin
5.
Komunikasi
6.
Human relation
7.
Leader ship
8.
Pengembangan
eksekutif
·
Tahapan penggerakan ;
1.
Motivating
2.
Pemberian bimbingan
3.
Pengarahan
·
Tehnik pengerakan ;
1.
Menghantar
2.
Memberi petunjuk
atau arahan
3.
Memberi motivasi/
dorongan
4.
Menberi perintah
pada bawahan
5.
Pengaturan personil
6.
Inovasi
7.
Laporan
8.
Kendali
9.
Fasiliating [1]
·
Ciri-ciri penggerakan
di dalam sebuah organisasi:
a.
Upaya yang berlandaskan
pengetahuan tentang kepemimpinan yang baik
b.
Mengacu pada perencanaan yang telah dibuat
c.
Adanya kemampuan untuk memimpin semua anggota organisasi
d.
Semua kegiatan-kegiatan organisasi diatur dengan baik
e.
Pemberian bimbingan, motivasi dan pengarahan yang baik
·
Halangan atau hambatan
dalam menjalankan penggerakan:
a.
Kurangnya keahlian dalam menggunakan manajemen
b.
Beragam-ragam pendapat dalam memutuskan sesuatu
c.
Tidak adanya kerja sama yang kompak
d.
Tidak adanya dana serta fasilitas
e.
Kurangnya komunikasi di dalam organisasi
f.
Tidak bisa membaca karakteristik setiap anggotanya
g.
Kurangnya rasa solidaritas[2]
B.
Pengertisn Motivasi dan
Komunikasi
Motifasi menyangkut perilaku manusia dan
merupakan sebuah unsur yang vital dalam manajemen. Ia dapat didefinisikan
sebagai membuat seseorang menyelesaikan pekerjaan dengan semangat, karena orang
itu ingin melakukannya. Tugas manajer adalah menciptakan kondisi-kondisi kerja
yang akan membangkitkan dan memelihara keinginan yang bersemangat ini. Untuk
melakukan hal ini, pengetahuan mengenai manusia dan kecakapan dalam berurusan
dengan perilaku mereka, adalah penting. Motifasi berbeda-beda diantara
orang-orang; ia tergantung dari banyak faktor-faktor seperti kewibawaan,
ambisi, pendidikan, dan umur. Seorang manajer yang tidak bermotifasi untuk
kemajuan dan berhasil, akan mendapatkan hal yang sangat sulit untuk memotifasikan
orang-orang lain. Motifasi diri sendiri berasal keinginan yang keras
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tidak perduli kesulitan-kesulitan apapun
yang harus diatasi. Pemikiran-pemikiran positif dan ketaatan kepada jalannya
kegiatan, yang dinyatakan, yang juga merupakan faktor-faktor motifasi.
Pedekatan-pendekatan dasar terhadap motifasi berbeda-beda dikalangan para
manajer. Tiga buah pendekatan-pendekatan umum dipilih, disini untuk pembahasan
addalah lingkungan, produktivitas, dan pemuasan kebutuhan-kebutuhan.
Tindakan-tindakan seperti itu menarik pelamar-pelamar, mengurangi pemborosan tenaga
kerja, dan berusaha membentuk kekuatan kerja yang dapat diterima[3].
Pengaruh kelompok pada
motifasi
Setiap anggota menyumbangkan
sesuatu dan bergantung kepada yang lain untuk memperoleh pemuasan
kebutuhan-kebutuhannya. Seringkali, dalam proses ini perorangan itu kehilangan
sebagian dari kepribadian perorangannya dan mengambil alih suatu perilaku
sebuah kelompok dan kebutuhan pribadi menjadi bagian dari kebutuhan kelomok itu.
Perilaku kelompok harus diakui sebagai
sebuah konsep penting dalam motifasi. Untuk mempengaruhi sebuha kelompok, maka
manajer haruslah memperlakukannya sebagai sebuah kelompok, tidak hanya sebagai
sekumpulan individu saja.
Perilaku kelompok memperlihatkan
diri dengan banyak cara. Karena itu, kalau para manajer ingin mengusahakan
suatu perubahan, maka pendekatan yang baik ialah menentukan perlunya perubahan
itu dengan beberapa anggota kelompok dan membiarkan mereka membujuk penerimaan
perubahan itu dari kelompok itu.
Apa yang dapat dilakukan seorang manajer
1. Buatlah
pekerjaan itu menarik, manajer harus dengan hati-hati memeriksa setiap
pekerjaan, dalam pengawasan.
2. Perlihatkan
lah ganjaran-ganjaran dengan pelaksanaan. Banyak alasan, mengapa para manajer
merasa enggan untuk mengaitkan ganjaran-ganjaran secara langsung dengan pelaksanaan.
3. Adakan
lah ganjaran-ganjaran yang dihargai, kebanyakan manajer tidak pernah berhenti
memikirkan bentuk-bentuk apakah ganjaran-ganjaran yang paling dihaaragai oleh
pegawai-pegawai.
4. Perlakukanlah
pegawai sabagai perorangan-perorangan, seperti sudah dibahas terdahulu,
orang-orang yang berbeda-beda mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang berbeda-beda
pula.
5. Doronglah
partisipasi dan koperasi, setiap orang suka merasa sebagai bagian dari
sekelilingnya. Begitu pula orang suka merasakan, bahwa mereka memberikan
sumbangannya kepada sekelilingnya[4].
C.
Dinamika kelompok
Kelompok adalah entitas yang harus
dipelajari dan dimengerti sebagai entitas khusus. Dinamika kelompok pada
umumnya mengacu pada proses yang
terjadi didalam kelompok, karena
kelompok lebih dari sekedar kumpulan
individu didalam kelompok itu ,maka
kelompok memiliki “nyawa” sendiri.
Kelompok secara konstan harus difokuskan pada kinerja tugasdan
kebutuhan pemeliharaan sumber daya
manusia .didalam kelompok terdapat beberapa keuntungan dan kerugian :
Keuntungan
kelompok:
1. kelompok
menawarkan peluang untuk mencapai ‘sinergi’. Sinergi didefinisikan sebagai
keseluruhan yang lebih besar dari pada
jumlah bagian-bagian.
2. Kelompok
pada umumnya mempunyai kinerja lebih baik dari pada kinerja anggota
3. individu
rata-rata. Oleh karena itu kelompok di
gunakan dalam organisasi untuk memperbaiki tingkat kinerja dengan tugas –tugas
yang kompleks.
4. Kelompok
pada umumnya dapat menyelesaikan tugas dalam waktu yang lebih singkat dari pda
yang dapat dicapai oleh individu untuk tujuan yang sama.Kelompok dapat membantu
orang-orang belajar bagaimana melaksanakan tanggung
5. jawabnya
sambil memberi dukungan yang mereka perlukan untuk sukses.
6. Kelompok
memberikan kesempatan pemenuhan kebutuhan sosial seperti yang telah
didefinisikan oleh Maslow bahwa individu didorong oleh kebutuhan interaksi
sosial .
7. Kelompok
dapat memberi kepuasan lebih besar dari pada bekerja sebagai individu.
Kerugian
kelompok :
1. Kelompok
mempunyai potensi konflik.
2. Groupthink menghalagi kelompok untuk mencapai solusi
terbaik. Graoupthink adalah kesepakatan
(sadar atau tidak) oleh kelompok untuk tidak membantah[5]
·
Tahap-tahap
Perkembangan Kelompok:
Menurut Bruce W.Tuckman tahap perkembagan kelompok di bagi menjadi 5
bagian:
1. Forming
(pembentukan)
2. Storming
(penyerbuan )
3. Norming
(penetapan norma)
4. Performing
(pelaksanaan)
5. Adjourning
(penundaan)
Ø Tahap
pembentukan adalah tahap permulaan perkembangan kelompok . tahap
ini sering disebut sebagai tahap orientasi.
Ø Tahap
penyerbuan adalah tahap tingkat konflik optimum yang memungkinkan kelompok
untuk melaju ketahap perkembangan berikutnya .
Ø Tahap
penetapan norma adalah tahapan yang telah di ikuti oleh norma . dan dalam
tahapan ini kelompok cenderung ditandai dengan stabilitas dan tekanan umtuk
menyesuaikan diri.
Ø Tahap
pelaksanaan adalah tahap yang ditandai dengan kelompok yang sudah dewasa.
Ø Tahap
penundaan adalah tahapan kelompok untuk
memisahkan diri/ bubar namun degan catatan positif mereka dapat bertemu lagi
untuk bekerja bersama untuk berkumpul kembali[6].
·
Jenis-Jenis kelompok
(formal dan informal)
a.
Kelompok formal secara
resmi ditunjukkan sebagai bagian dari organisasi.
Kelompok
tugas adalah kelompok kerja sementara yang di ciptaka oleh suatau organisasi,
contoh: kelompok pekerja proyek dll.
b.
Kelompok informal tidak
secara resmi ditunjuk organisasi. Kelompok
informal adalah bagian tidak terelakkan dari kehidupan organisai . dalam
kelompok informal anggotanya adalah orang-orang
yang sukarelawan .
·
Norma-Norma
Norma-norma adalah ide-ide bersama yang
hendaknya dilakukan atau tidak dilakuakan oleh para anggota kelompok , oleh
karena itu norma-norma adalah suatu pembentuk tingkah laku anggota kelompok ,
norma dapat dilakukan dengan cara tertulis dan tidak tertulis .Norma tertulis
terdapat dalam segala sisi organisasi .
·
Pembuatan keputusan
kelompok
Keputusan kelompok memberi banyak
informasi tentang pembuatan keputusan individu, sebagai prinsip dasar dalam
pembuatan keputusan kelompok adalah
adanya komitment untuk menghasilkan
hasil yang baik, adanya proses dalam
kelompok .
·
Metode-Metode pembuatan
keputusan :
1. Peraturan
mayoritas sederhana (simple majority rule)
2. Konsensus
(consensus)
3. Keputusan
dengan suara bulat (unanimous decisions )
Peraturan mayoritas sederhana adalah metode pembuatan keputusan yang diketahui
dengan baik oleh sebagian besar orang. Dalam metode ini dapat dilakuakan dengan
cara mengumpulkan persetujuan dari mayoritas pemilihan yang dipilih.
Konsensus membahas tentang ketidak
harusan dalam keputusan suara bulat. Konsensus mengharuskan setiap orang
mempunyai kesempatan untuk membagi pandangan nya dan untuk didengarkan[7].
Keputusan suara bulat dapat diartikan
sebagai suatu pemberi solusi dini .
contoh : rapat yang dimaksudkan untuk pembuatan keputusan secara kelompok untuk
menyelesaikan suatu masalah dalam bekerja .
·
Peran Teknologi
Kemajuan teknologi membentuk kembali
cara anggota kelompok berinteraksi dengan satu sama lain. Kesempurnaan komunikasai dapat dilakukan dengan
cara bertatap muka , menggunakan alat komunikasi seperti handphone dan alat elektronik lainya .
·
Tantangan khusus :
groupthink
Groupthink ( kesepakatan , sadar atau
tidak oleh kelompok untuk tidak membantah )
. groupthink ditemukan dalam
kelompok yang percaya bahwa mereka tidak
rentan , dan bahwa mereka secara moral benar.
Sebagai akibat groupthink membawa
kelompok menuju keputusan yang salah . tip-tip untuk menghindari groupthink :
1. Secara
resmi tugaskan seseorang penyanggah untuk kelompok tersebut.
2. Pertimbangkan
beraneka ragam sudut pandang .
3. Gunakan
kelompok –kelompok yang lebih kecil yang
tidak berhubungan dengan kelompok –kelompok lebih besar untuk memberikan
saran-saran.
4. Gunakan
pakar bilamana diperlukan .
5. Evaluasi
secara konstan semua alternatif dan
periksa lagi solusi yang disampaikan[8].
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Jadi Fungsi
pengerakan dalam management adalah
tindakan yang mengusahakan agar seseorang atau semua kelompok mau bekerja sama
dengan senang hati untuk melakukan tugas pekerjaannya, sesuai dengan tugas dan
wewenang, untuk mencapai tujuan yang di kehendakai secara efektif.
Sedangkan motivasi adalah
sebagai suatu tindakan agar dapat untuk merubah diri dalam bekerja untuk
menghasilkan suatu tujuan yang telah disepakati( sebagai penyemangat).
Dinamika kelompok adalah entitas
yang harus dipelajari dan dimengerti sebagai entitas khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Buhler patricia ,Management
Skill, Jakarta: fajar interpratama Offset,2004
George R.Terry,Leslie W.Rue,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar