Selasa, 29 November 2016

ilmu manajement



BAB 1
A.    Latar belakang
Fungsi pengerakan adalah tindakan yang mengusahakan agar seseorang atau semua kelompok mau bekerja sama dengan senang hati untuk melakukan tugas pekerjaannya, sesuai dengan tugas dan wewenang, untuk mencapai tujuan yang di kehendakai secara efektif.
Oleh karna itu dalam ilmu menegement tentu perlu suatu motivasi dan kelompok dalam bekerja untuk mencapai tujuan yang sama .

B.     Rumusan Masalah
1. Apa pengertian fungsi penggerakan?
2. Apa pengertian motivasi dan komunikasi?
3. Apa pengertian Dinamika kelompok?

  












BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Fungi Pergerakan
            Fungsi pengerakan adalah tindakan yang mengusahakan agar seseorang atau semua kelompok mau bekerja sama dengan senang hati untuk melakukan tugas pekerjaannya, sesuai dengan tugas dan wewenang, untuk mencapai tujuan yang di kehendakai secara efektif.

·         Fungsi penggerakan menurut winanti (2009) yaitu;
1.              Mengembangkan rasa tanggung jawab
2.              Pemberian komando
3.              Mengadakan pengamatan atas pekerjaan dan aktivitas bawahan langsung
4.              Pemeliharaan moral dan disiplin
5.              Komunikasi
6.              Human relation
7.              Leader ship
8.              Pengembangan eksekutif
·         Tahapan  penggerakan ;
1.      Motivating
2.      Pemberian bimbingan
3.      Pengarahan
·         Tehnik pengerakan ;
1.      Menghantar
2.      Memberi petunjuk atau arahan
3.      Memberi motivasi/ dorongan
4.      Menberi perintah pada bawahan
5.      Pengaturan personil
6.      Inovasi
7.      Laporan
8.      Kendali
9.      Fasiliating [1]
·         Ciri-ciri penggerakan di dalam sebuah organisasi:
                           a.      Upaya yang berlandaskan pengetahuan tentang kepemimpinan yang baik
                           b.      Mengacu pada perencanaan yang telah dibuat
                          c.       Adanya kemampuan untuk memimpin semua anggota organisasi
                          d.      Semua kegiatan-kegiatan organisasi diatur dengan baik
                           e.       Pemberian bimbingan, motivasi dan pengarahan yang baik
·         Halangan atau hambatan dalam menjalankan penggerakan:
                          a.       Kurangnya keahlian dalam menggunakan manajemen
                          b.      Beragam-ragam pendapat dalam memutuskan sesuatu
                          c.       Tidak adanya kerja sama yang kompak
                          d.      Tidak adanya dana serta fasilitas
                          e.       Kurangnya komunikasi di dalam organisasi
                           f.       Tidak bisa membaca karakteristik setiap anggotanya
                           g.      Kurangnya rasa solidaritas[2]

B.     Pengertisn  Motivasi dan Komunikasi
Motifasi menyangkut perilaku manusia dan merupakan sebuah unsur yang vital dalam manajemen. Ia dapat didefinisikan sebagai membuat seseorang menyelesaikan pekerjaan dengan semangat, karena orang itu ingin melakukannya. Tugas manajer adalah menciptakan kondisi-kondisi kerja yang akan membangkitkan dan memelihara keinginan yang bersemangat ini. Untuk melakukan hal ini, pengetahuan mengenai manusia dan kecakapan dalam berurusan dengan perilaku mereka, adalah penting. Motifasi berbeda-beda diantara orang-orang; ia tergantung dari banyak faktor-faktor seperti kewibawaan, ambisi, pendidikan, dan umur. Seorang manajer yang tidak bermotifasi untuk kemajuan dan berhasil, akan mendapatkan hal yang sangat sulit untuk  memotifasikan  orang-orang lain. Motifasi diri sendiri berasal keinginan yang keras untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tidak perduli kesulitan-kesulitan apapun yang harus diatasi. Pemikiran-pemikiran positif dan ketaatan kepada jalannya kegiatan, yang dinyatakan, yang juga merupakan faktor-faktor motifasi. Pedekatan-pendekatan dasar terhadap motifasi berbeda-beda dikalangan para manajer. Tiga buah pendekatan-pendekatan umum dipilih, disini untuk pembahasan addalah lingkungan, produktivitas, dan pemuasan kebutuhan-kebutuhan. Tindakan-tindakan seperti itu menarik pelamar-pelamar, mengurangi pemborosan tenaga kerja, dan berusaha membentuk kekuatan kerja yang dapat diterima[3].
            Pengaruh kelompok pada motifasi
Setiap anggota menyumbangkan sesuatu dan bergantung kepada yang lain untuk memperoleh pemuasan kebutuhan-kebutuhannya. Seringkali, dalam proses ini perorangan itu kehilangan sebagian dari kepribadian perorangannya dan mengambil alih suatu perilaku sebuah kelompok dan kebutuhan pribadi menjadi bagian dari kebutuhan kelomok itu. Perilaku  kelompok harus diakui sebagai sebuah konsep penting dalam motifasi. Untuk mempengaruhi sebuha kelompok, maka manajer haruslah memperlakukannya sebagai sebuah kelompok, tidak hanya sebagai sekumpulan individu saja.
Perilaku kelompok memperlihatkan diri dengan banyak cara. Karena itu, kalau para manajer ingin mengusahakan suatu perubahan, maka pendekatan yang baik ialah menentukan perlunya perubahan itu dengan beberapa anggota kelompok dan membiarkan mereka membujuk penerimaan perubahan itu dari kelompok itu.
   Apa yang dapat dilakukan seorang manajer
1.      Buatlah pekerjaan itu menarik, manajer harus dengan hati-hati memeriksa setiap pekerjaan, dalam pengawasan.
2.      Perlihatkan lah ganjaran-ganjaran dengan pelaksanaan. Banyak alasan, mengapa para manajer merasa enggan untuk mengaitkan ganjaran-ganjaran secara langsung  dengan pelaksanaan.
3.      Adakan lah ganjaran-ganjaran yang dihargai, kebanyakan manajer tidak pernah berhenti memikirkan bentuk-bentuk apakah ganjaran-ganjaran yang paling dihaaragai oleh pegawai-pegawai.
4.      Perlakukanlah pegawai sabagai perorangan-perorangan, seperti sudah dibahas terdahulu, orang-orang yang berbeda-beda mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang berbeda-beda pula.
5.      Doronglah partisipasi dan koperasi, setiap orang suka merasa sebagai bagian dari sekelilingnya. Begitu pula orang suka merasakan, bahwa mereka memberikan sumbangannya kepada sekelilingnya[4]. 

C.    Dinamika kelompok
Kelompok adalah entitas yang harus dipelajari dan dimengerti sebagai entitas khusus. Dinamika kelompok pada umumnya mengacu pada  proses  yang  terjadi  didalam kelompok, karena kelompok lebih dari sekedar  kumpulan individu  didalam kelompok itu ,maka kelompok memiliki “nyawa” sendiri.
Kelompok secara konstan  harus difokuskan pada kinerja tugasdan kebutuhan  pemeliharaan sumber daya manusia .didalam kelompok terdapat beberapa keuntungan dan kerugian :
 Keuntungan kelompok:
1.      kelompok menawarkan peluang untuk mencapai ‘sinergi’. Sinergi didefinisikan sebagai keseluruhan yang lebih besar  dari pada jumlah bagian-bagian.
2.      Kelompok pada umumnya mempunyai kinerja lebih baik dari pada kinerja anggota
3.      individu rata-rata. Oleh  karena itu kelompok di gunakan dalam organisasi untuk memperbaiki tingkat kinerja dengan tugas –tugas yang kompleks.
4.      Kelompok pada umumnya dapat menyelesaikan tugas dalam waktu yang lebih singkat dari pda yang dapat dicapai oleh individu untuk tujuan yang sama.Kelompok dapat membantu orang-orang belajar bagaimana melaksanakan tanggung
5.      jawabnya sambil memberi dukungan yang mereka perlukan untuk sukses.
6.      Kelompok memberikan kesempatan pemenuhan kebutuhan sosial seperti yang telah didefinisikan oleh Maslow bahwa individu didorong oleh kebutuhan interaksi sosial .
7.      Kelompok dapat memberi kepuasan lebih besar dari pada bekerja sebagai individu.
Kerugian kelompok :
1.      Kelompok mempunyai potensi konflik.
2.      Groupthink  menghalagi kelompok untuk mencapai solusi terbaik. Graoupthink adalah  kesepakatan (sadar atau tidak) oleh kelompok untuk tidak membantah[5]

·         Tahap-tahap Perkembangan Kelompok:
Menurut Bruce W.Tuckman  tahap perkembagan kelompok di bagi menjadi 5 bagian:
1.      Forming (pembentukan)
2.      Storming (penyerbuan )
3.      Norming (penetapan norma)
4.      Performing (pelaksanaan)
5.      Adjourning (penundaan)
Ø  Tahap pembentukan  adalah  tahap permulaan perkembangan kelompok . tahap ini sering disebut sebagai tahap orientasi.
Ø  Tahap penyerbuan adalah tahap tingkat konflik optimum yang memungkinkan kelompok untuk melaju ketahap perkembangan berikutnya .
Ø  Tahap penetapan norma adalah tahapan yang telah di ikuti oleh norma . dan dalam tahapan ini kelompok cenderung ditandai dengan stabilitas dan tekanan umtuk menyesuaikan diri.
Ø  Tahap pelaksanaan adalah tahap yang ditandai dengan kelompok yang sudah dewasa.
Ø  Tahap penundaan  adalah tahapan kelompok untuk memisahkan diri/ bubar namun degan catatan positif mereka dapat bertemu lagi untuk bekerja bersama untuk berkumpul kembali[6].
·         Jenis-Jenis kelompok (formal dan informal)
a.              Kelompok formal secara resmi ditunjukkan sebagai bagian dari organisasi.
 Kelompok tugas adalah kelompok kerja sementara yang di ciptaka oleh suatau         organisasi, contoh: kelompok pekerja proyek  dll.
b.             Kelompok informal tidak secara resmi ditunjuk organisasi. Kelompok informal adalah bagian tidak terelakkan dari kehidupan organisai .   dalam kelompok informal anggotanya adalah orang-orang  yang  sukarelawan .

·         Norma-Norma
Norma-norma adalah ide-ide bersama yang hendaknya dilakukan atau tidak dilakuakan oleh para anggota kelompok , oleh karena itu norma-norma adalah suatu pembentuk tingkah laku anggota kelompok , norma dapat dilakukan dengan cara tertulis dan tidak tertulis .Norma tertulis terdapat dalam segala sisi organisasi  .
·         Pembuatan keputusan kelompok 
Keputusan kelompok memberi banyak informasi tentang pembuatan keputusan individu, sebagai prinsip dasar dalam pembuatan keputusan kelompok  adalah adanya komitment  untuk menghasilkan hasil yang baik,  adanya proses dalam kelompok  .

·         Metode-Metode pembuatan keputusan :
1.      Peraturan mayoritas sederhana (simple majority rule)
2.      Konsensus (consensus)
3.      Keputusan dengan suara bulat  (unanimous  decisions )

Peraturan mayoritas  sederhana adalah  metode pembuatan keputusan yang diketahui dengan baik oleh sebagian besar orang. Dalam metode ini dapat dilakuakan dengan cara mengumpulkan persetujuan dari mayoritas pemilihan yang dipilih.
Konsensus membahas tentang ketidak harusan dalam keputusan suara bulat. Konsensus mengharuskan setiap orang mempunyai kesempatan untuk membagi pandangan nya dan untuk didengarkan[7].
Keputusan suara bulat dapat diartikan sebagai  suatu pemberi solusi dini . contoh : rapat yang dimaksudkan untuk pembuatan keputusan secara kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bekerja .
·         Peran Teknologi
Kemajuan teknologi membentuk kembali cara anggota kelompok berinteraksi dengan satu sama lain.  Kesempurnaan komunikasai dapat dilakukan dengan cara bertatap muka , menggunakan alat komunikasi seperti handphone dan  alat elektronik lainya .
·         Tantangan khusus : groupthink
Groupthink ( kesepakatan , sadar atau tidak oleh kelompok untuk tidak membantah )  . groupthink ditemukan  dalam kelompok yang percaya  bahwa mereka tidak rentan , dan bahwa mereka secara moral benar.
Sebagai akibat groupthink membawa kelompok menuju keputusan yang salah . tip-tip untuk menghindari groupthink :
1.      Secara resmi tugaskan seseorang penyanggah untuk kelompok tersebut.
2.      Pertimbangkan beraneka ragam sudut pandang .
3.      Gunakan kelompok –kelompok yang lebih kecil  yang tidak berhubungan dengan kelompok –kelompok lebih besar untuk memberikan saran-saran.
4.      Gunakan pakar bilamana diperlukan .
5.      Evaluasi secara konstan semua alternatif  dan periksa lagi solusi yang disampaikan[8].










BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Jadi Fungsi pengerakan  dalam management adalah tindakan yang mengusahakan agar seseorang atau semua kelompok mau bekerja sama dengan senang hati untuk melakukan tugas pekerjaannya, sesuai dengan tugas dan wewenang, untuk mencapai tujuan yang di kehendakai secara efektif.
Sedangkan motivasi adalah sebagai suatu tindakan agar dapat untuk merubah diri dalam bekerja untuk menghasilkan suatu tujuan yang telah disepakati( sebagai penyemangat).
Dinamika kelompok adalah entitas yang harus dipelajari dan dimengerti sebagai entitas khusus.


















                                              DAFTAR PUSTAKA
Buhler patricia ,Management Skill, Jakarta: fajar interpratama Offset,2004
George R.Terry,Leslie W.Rue,


[1] George R.Terry,Leslie W.Rue,hal 168
[2] George R.Terry,Leslie W.Rue
[3] ibid
[4] ibid
[5] Patricia Buhler, Management Skill,hal 241-243
[6] Patricia Buhler, Management Skill,hal 244
[7] ibid
[8] Ibid,hal 245-254

Tidak ada komentar:

Posting Komentar