SILOGISME BUKAN BENTUK BAKU
Semua
silogisme yang telah dibahas dalam bab sebelumnya adalah silogisme dalam bentuk
standar, yakni silogisme yang terbentuk dari tiga proporsisi, tiga term, dan
konsklusinya di sebut sesudah premis-premisnya. Kelaian dari bentuk standar
karena :
1. Tidak
menentu letak konsklusinya
-
Hanako pasti rajin karena ia adalah
teknisi Jepang dan semua teknisi Jepang adalah rajin
-
Semua professor adalah cerdas, maka
hasan tentu cerdas karena ia adalah seorang professor
Pada
contoh pertama konsklusi disebut paling awal, sedangkan contoh kedua
konslusinya berada di tengah. Bila dikembalikan dalam bentuk standar yaitu
sebagai berikut :
Semua teknisi jepang
adalah rajin
Hanako adalah teknisi
jepang
Jadi Hanako adalah
Rajin
Semua professor adalahh
cerdas
Hasan adalah professor
Jadi hasan adalah
cerdas
Dalam
menganalisis argumen serupa yaitu menetukan konsklusinya. Biasanya ditandai
dengan kata : maka, jadi, tentu, karena itu, oleh karena itu dan sebagainya.
Setelah ditemukan konsklusinya maka proporsisi yang tersisa adalah
premis-premisnya. Sedangkan premis biasanya ditandai dengan kata : karena, oleh
karena, itu dan lain sebagainya.
2. Seolah-oleh
terdiri lebih dari tiga term
Pada
silogisme bentuk ini biasanya terdiri dari tiga term, yaitu term mayor, term
minor, dan term penengah. Apabila lebih dari tiga term maka aka nada kesimpulan
yang salah. Bentuk ini akan sah apabila dengan syarat :
a. Apabila
dua term diantaranya mempunyai pengertian yang sama
Semua
mahasiswa adalah tidak kekal
Sokrates
adalah mahasiswa
Jadi,
sokrates adalah fana
“tidak kekal” dan
“fana” adalah mempunyai arti yang sama maka akan sah.
b. Apabila
term tambahan hanya merupakan pembuktian atau penegasan dari proporsisinya.
Semua pahlawan adalah
agung karena ia mau berkorban untuk kepentingan umum.
Diponegoro adalah
pahlawan
Jadi, diponegoro adalah
agung
c. Proporsisinya
kurang dari tiga
Dalam
ungkapan sehari-hari jarang sekali digunakan silogisme yang disebut keseluruhan
proporsisinya. Silogisme kategorik yang tidak dinyatakan salah satu
proporsisinya disebut etinem. Ada tiga macam bentuk etinem yaitu :
1. Etinem
premis mayor tidak dinyatakan
Ini
salah, jadi harus diperbaiki
Bila dikembalikan dalam
bentuk standar menjadi :
Semua yang salah harus diperbaiki
Ini
salah, jadi :
Harus
diperbaiki
2. Eetinem
premis minor tidak dinyatakan
Ia berhak bersuara,
karena semua anggota MPR berhak bersuara
Bila dikembalikan dalam
bentuk standar menjadi :
Semua anggota MPR berhak bersuara
Ia anggota MPR, jadi :
Ia berhak bersuara
3. Etinem
karena konsklusi tidak dinyatakan
Semua professor luas
pengetahuannya dan ia seorang professor
Bila dikembalikan dalam
bentuk standar menjadi :
Semua profesor luas pengetahuannya
Ia adalah professor, jadi :
Ia luas pengetahuannya
Untuk
menguji abash tidaknya argument etinem kita harus menyatakan dulu proporsisi
yang tersembunyi kemudian kita terapkan patokan yang ada.
“ia adalah seorang komunis karena
berpendapat demikian”
Agumen
tersebut tidak bermasalah tetapi menjadi lain manakala kita kembalikan pada
bentuk standar. Pertama harus dianalisis dulu agar mengetahui konsklusinya
yaitu “ia adalah komunis”. Argument ini bila disusun dalam bentuk standar
menjadi :
Semua
orang komunis berpendapat demikian
Ia
berpendapat demikian, jadi :
Ia
adalah seorang komunis
d. Proporsisinya
lebih dari tiga
Sering
terjadi suatu persoalan tidak dapat diselesaikan dengan satu silogisme.
Premis-premisnya ada kemungkinan membutuhkan argument untuk mendukungnya. Hal
ini menyebabkan terjadinya serangkaian silogisme kategorik disebut sorite.
Contoh :
Semua perempuan berambut panjang adalah perempuan cantik
Sebagian guru adalah berambut panjang
Jadi,
sebagian guru adalah perempuan cantik
Semua
guru adalah manusia terdidik
Jadi,
sebagian manusia terdidik adalah perempuan cantik
Kadang-kadang sorite
tidak hanya tersusun dari dua silogisme kategorik, tetapi lebih seperti :
Ini kayu
Tiap kayu adalah tetumbuhan
Jadi ini adalah
tetumbuhan
Tiap tetumbuhan
bertumbuh
Jadi ini bertumbuh
Setiap yang bertumbuh
membutuhkan makanan
Jadi ini membutuhkan
makanan
Semua yang membutuhkan makanan
adalah tidak abadi
Jadi ini tidak abadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar