Selasa, 29 November 2016

logika



SILOGISME BUKAN BENTUK BAKU

Semua silogisme yang telah dibahas dalam bab sebelumnya adalah silogisme dalam bentuk standar, yakni silogisme yang terbentuk dari tiga proporsisi, tiga term, dan konsklusinya di sebut sesudah premis-premisnya. Kelaian dari bentuk standar karena :
1.      Tidak menentu letak konsklusinya
-          Hanako pasti rajin karena ia adalah teknisi Jepang dan semua teknisi Jepang adalah rajin
-          Semua professor adalah cerdas, maka hasan tentu cerdas karena ia adalah seorang professor
Pada contoh pertama konsklusi disebut paling awal, sedangkan contoh kedua konslusinya berada di tengah. Bila dikembalikan dalam bentuk standar yaitu sebagai berikut :
Semua teknisi jepang adalah rajin
Hanako adalah teknisi jepang
Jadi Hanako adalah Rajin
Semua professor adalahh cerdas
Hasan adalah professor
Jadi hasan adalah cerdas
Dalam menganalisis argumen serupa yaitu menetukan konsklusinya. Biasanya ditandai dengan kata : maka, jadi, tentu, karena itu, oleh karena itu dan sebagainya. Setelah ditemukan konsklusinya maka proporsisi yang tersisa adalah premis-premisnya. Sedangkan premis biasanya ditandai dengan kata : karena, oleh karena, itu dan lain sebagainya.
2.      Seolah-oleh terdiri lebih dari tiga term
Pada silogisme bentuk ini biasanya terdiri dari tiga term, yaitu term mayor, term minor, dan term penengah. Apabila lebih dari tiga term maka aka nada kesimpulan yang salah. Bentuk ini akan sah apabila dengan syarat :
a.       Apabila dua term diantaranya mempunyai pengertian yang sama
Semua mahasiswa adalah tidak kekal
Sokrates adalah mahasiswa
Jadi, sokrates adalah fana
“tidak kekal” dan “fana” adalah mempunyai arti yang sama maka akan sah.
b.      Apabila term tambahan hanya merupakan pembuktian atau penegasan dari proporsisinya.
Semua pahlawan adalah agung karena ia mau berkorban untuk kepentingan umum.
Diponegoro adalah pahlawan
Jadi, diponegoro adalah agung
c.       Proporsisinya kurang dari tiga
Dalam ungkapan sehari-hari jarang sekali digunakan silogisme yang disebut keseluruhan proporsisinya. Silogisme kategorik yang tidak dinyatakan salah satu proporsisinya disebut etinem. Ada tiga macam bentuk etinem yaitu :
1.      Etinem premis mayor tidak dinyatakan
Ini salah, jadi harus diperbaiki
Bila dikembalikan dalam bentuk standar menjadi :
      Semua yang salah harus diperbaiki
Ini salah, jadi :
Harus diperbaiki
2.      Eetinem premis minor tidak dinyatakan
Ia berhak bersuara, karena semua anggota MPR berhak bersuara
Bila dikembalikan dalam bentuk standar menjadi :
      Semua anggota MPR berhak bersuara
      Ia anggota MPR, jadi :
      Ia berhak bersuara
3.      Etinem karena konsklusi tidak dinyatakan
Semua professor luas pengetahuannya dan ia seorang professor
Bila dikembalikan dalam bentuk standar menjadi :
      Semua profesor luas pengetahuannya
      Ia adalah professor, jadi :
      Ia luas pengetahuannya
Untuk menguji abash tidaknya argument etinem kita harus menyatakan dulu proporsisi yang tersembunyi kemudian kita terapkan patokan yang ada.
            “ia adalah seorang komunis karena berpendapat demikian”
Agumen tersebut tidak bermasalah tetapi menjadi lain manakala kita kembalikan pada bentuk standar. Pertama harus dianalisis dulu agar mengetahui konsklusinya yaitu “ia adalah komunis”. Argument ini bila disusun dalam bentuk standar menjadi :
Semua orang komunis berpendapat demikian
Ia berpendapat demikian, jadi :
Ia adalah seorang komunis
d.      Proporsisinya lebih dari tiga
Sering terjadi suatu persoalan tidak dapat diselesaikan dengan satu silogisme. Premis-premisnya ada kemungkinan membutuhkan argument untuk mendukungnya. Hal ini menyebabkan terjadinya serangkaian silogisme kategorik disebut sorite. Contoh :
      Semua perempuan berambut panjang adalah perempuan cantik
      Sebagian guru adalah berambut panjang
Jadi, sebagian guru adalah perempuan cantik
Semua guru adalah manusia terdidik
Jadi, sebagian manusia terdidik adalah perempuan cantik
Kadang-kadang sorite tidak hanya tersusun dari dua silogisme kategorik, tetapi lebih seperti :
      Ini kayu
      Tiap kayu adalah tetumbuhan
Jadi ini adalah tetumbuhan
Tiap tetumbuhan bertumbuh
Jadi ini bertumbuh
Setiap yang bertumbuh membutuhkan makanan
Jadi ini membutuhkan makanan
Semua yang membutuhkan makanan adalah tidak abadi
Jadi ini tidak abadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar